Kamis, 20 November 2008


Wanita Pesrpektif Masyarakat Islam (part 1)
"
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebgian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyeru mengerjakan yang ma'ruf mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. mereka itu akan dibei rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana." (QS At-Taubah 71)

Islam datang, sementara kebanyakan manusia mengingkari kemanusiaan wanita dan sebagian yang lain meragukannya. adapula yang mengaku akan kemanusiaanya tetapi mereka hanya menganggap perempuan diciptakan semata-mata untuk melayani kaum laki-laki. Maka merupakan Izzah dan kemuliaan islam karena agama ini telah memuliakan wanita dan menegaskan eksistensinya serta kelayakan untuk menerima taklif (tugas), tanggung jawab dan berhak pula masuk surga. Islam menghargai wanita sebagai manusia terhormat dan memiliki hak-hak dan kewajiban karena keduanya berasal dari satu tubuh dan keduanya bersaudara yang dilahirka dari satu ayah yaitu Adam dan satu ibu, yaitu Hawa.

Masalah wanita sangat mendapat apresiasi yang tinggi dalam islam. bahkan dalam Sirah Nabi, Rasulullah menghususkan memberi pengajian kepada muslimah-muslimah madinah. untuk memberi mereka bekal ilmu yang cukup guna menghadapi masalah-masalah seputar kewanitaaan. artinya Rasulullah tidak pernah membeda-bedakan pemberian ilmu kepada para sahabatnya berdasarkan jenis kelaminnya. Bahkan di dalam masjid Nabawi kita kenal adanya pintu yang disebut babu Nissa (pintu yang dikhususkan untuk wanita) yang asal mula sirahnya karena Nabi tidak ingin melihat wanita muslimah berdesak-desakan keluar masjid dengan kaum pria, karena jelas kalah tenaga dari sisi fisik juga dapat berakibat buruk pada wanita. Hal ini membuat banyak wanita yang mengalah untuk keluar menunggu kaum pria keluar terlebih dahulu, Rasulullah yang peka pada ketidakberdayaan wanita ini, memberi mereka pintu khusus agar hak-hak mereka juga terpenuhi dan mereka dapat perlakuan sama dengan pria yang masuk dan keluar masjid. Pintu khusus wanita itu sampai sekarang masih berdiri megah dengan sebutan Babu Nisa.
Pada masa setelah rasulullah zaman para tabi'in, mereka meberikan perlakuan sangat spesial pada kaum wanita. ulama secara khusus membahas permasalahan seputar wanita yang dikomulatifkan dalam kitab yang kita kenal Fiqh Nissa (fiqh yang membahas masalah seputar kewanitaan). Tetapi kita tidak pernah mengenal ada yag namanya fiqh Rizal (fiqh kaum pria). bukan berarti kaum pria juga tidak memiliki masalah dari fiqh-fiqh tentang pria, tetapi masalah tersebut dikategorikan dalam pembahasan fiqh pada kategori umum.
Sahabat, musuh-musuh islam senantiasa menghembuskan provokasi-provakasi dengan mengatasnamakan kebebasan hak asasi. Mereka menilai Islam sangat merendahkan wanita dan mengebiri hak-hak wanita. Hal ini jelaslah bertentangan dengan ajaran Islam, karena Islam merupakan satu-satunya agama di dunia ini yang secara eksplisit menjaga kehormatan wanita-wanita. eksplisit tertulis jelas dalam dalam Alquran dan Al Hadist. Padahal mereka sendiri tidak berkaca pada sistem aturan yang mereka buat sendiri. Menutupi kebobrokan status sosial yang terjadi pada sistem masyarakat mereka. mereka memperlakukan wanita layaknya barang jualan (perzinahan) dan dibenarkan dalam hukum mereka hanya untuk memuaskan hasrat nafsu kaum pria. Mereka menjadikan wanita pekerja menggantikan peran suami yang seharusnya menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Akibatnya banyak perceraian dikarenakan masalah ketimpangan karir dan pendapatan antara suami dan istri. Sedangkan Islam sangat menjaga kehormatan dan martabat wanita. Jauh sebelum mereka menetapkan UU kekerasan dalam rumah tangga, Islam 14 abad silam telah melarang seorang suami memukul istrinya dengan maksud untuk melukai hatta menegurpun, dengan larangan yang sangat keras. Namun kita tidak akan membahas panjang lebar tentang masalah ini.
Maksud tulisan ini adalah memberikan pelurusan bagaimana orang islam dari kaum adam sering memperlakukan istrinya atau wanita diluar batas syariah sehingga membuat hak dan kewajiban wanita dirampas. Banyak kekeliuran yang terjadi dalam menanggapi peran wanita dalam strata sosial masyarakat Islam sendiri, dan hal ini perlu diperjelas dan diluruskan agar tidak ada lagi distorsi syariah untuk melegitimasi kekerasan fisik dan psikis pada wanita muslimah.
Tulisan ini bukan bermaksud membela atau membenarkan wanita, tapi lebih pada pelurusan terhadap perilaku menyimpang yang tidak memiliki rujukan pada Alquran dan hadist. ada bagian yang sangat sensitif yang sejak dulu menjadi bagian yang sering diperdebatkan oleh Ulama salafus salih. pembahasan akan dibahas perpoin secara komprehensif dan mungkin kurang sempurna tapi penulis berusaha semampunya. (bersambung.. jilid 2)

0 comments:

Posting Komentar

Photobucket

Choose Language

Label Cloud

Thanx To Visit




ShoutMix chat widget



 

Design by Amanda @ Blogger Buster